Penyerang Alvaro Morata mengakui bahwa keputusan kembali ke Real Madrid punya setumpuk penyesalan. Namun, ia tidak punya banyak pilihan karena harus pindah sesuai klausul yang ada dalam kontraknya.
Pada tahun 2014, Morata pindah dari Madrid untuk bergabung dengan Juve. Dua musim ia bermain untuk Si Nyonya Tua dan mendapatkan banyak pengalaman bagus. Namun, pada tahun 2016, Madrid memilih untuk mengaktifkan klausul buy back dalam kontraknya.
Morata tak punya banyak pilihan selain pindah ke Madrid. Begitu pindah, Morata mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak bisa dibilang baik Madrid. Ia merasa diperlakukan seperti seorang bocah.
"Mengapa saya kembali ke Madrid? Karena ada kontrak yang harus saya hormati," ucap Morata kepada Gazzetta dello Sport.
"Itu adalah sebuah penyesalan yang besar. Saya mendapati dirinya seperti pada titik awal. Mereka perlakukan saya seperti bocah, seperti saat saya belum pindah ke Juve selama dua musim," sambung pemain yang kini membela Chelsea tersebut.
Morata kembali ke Madrid dengan harapan bisa menjadi penyerang utama klub yang sudah dibelanya sejak kecil. Tapi, ada daya, Zinedine Zidane lebih menaruh kepercayaan kepada sosok Karim Benzema sebagai penyerang utama.
Padahal, saat ini Morata merasa sudah lagi tidak pantas diperlakukan sebagai pemain muda. Ia sudah punya pengalaman yang besar bersama Juve dengan meraih gelar juara dan sudah siap jadi pilihan utama di Madrid.
"Saya datang ke Juventus sebagai bocah lak-laki dan meninggalkan mereka sebagai seorang pemain sesungguhnya. Saya tidak akan pernah melupakan Juventus dan Italia," tandas pemain berusia 24 tahun tersebut.
Selama bermain untuk Juve, Morata turut memberikan dua gelar scudetto, satu Supercoppa Italiana, dua Copa Italia dan sekali melaju ke final Liga Champions.
Dapatkan Promo Deposit awal Khusus 338a Sebesar :
-Deposit Sebesar Rp.100.000 Dapatkan Kredit Sebesar Rp.120.000
-Deposit Sebesar Rp.500.000 Dapatkan Kredit Sebesar Rp.600.000
-Deposit Sebesar Rp.1.000.000 Dapatkan Kredit Sebesar Rp.1.200.000
